Lowongan Kerja Jadi Agen Rahasia

Lowongan Kerja Jadi Agen Rahasia

Badan intelijen Inggris atau banyak dikenal sebagai MI6 membuka lowongan kerja jadi petugas Intelijen alias agen rahasia. MI6 sendiri merupakan lembaga intelijen yang menjadi latar belakang film agen rahasia ternama, James Bond.

"Kami MI6, juga dikenal sebagai SIS (Secret Intelligence Service). Misi kami adalah melindungi keamanan dan kesejahteraan ekonomi Inggris dari ancaman luar negeri seperti ketidakstabilan regional, terorisme, dan serangan siber," tulis lowongan kerja tersebut dalam situs resmi MI6.

"Sebagai petugas Intelijen (Intelligence Officer/IO), Anda akan berperan penting dalam misi kami. Organisasi kami mengumpulkan intelijen rahasia untuk melindungi Inggris dan kepentingannya di luar negeri. Ini adalah peran yang menarik dan beragam di mana Anda akan menggunakan keterampilan sehari-hari, termasuk komunikasi, mempengaruhi orang, dan berempati, untuk mengatasi tantangan luar biasa," tambah pengumuman itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun lowongan kerja ini hanya dibuka untuk mereka yang berkewarganegaraan Inggris. Selain itu lowongan ini juga dibuka untuk penempatan di London untuk tiga tahun pertama dan setelahnya lokasi akan bervariasi tergantung pada peran dan perjalanan karier (tersedia peluang di luar negeri).

Dirangkum dari situs resmi lowongan kerja petugas intelijen MI6, Rabu (27/12/2023), berikut syarat umum pendaftaran:

1. Berkewarganegaraan Inggris atau memiliki kewarganegaraan ganda yang salah satunya adalah Inggris.

2. Memiliki minat atau ketertarikan terhadap dunia di sekitar mereka.

3. Dapat menerima banyak informasi dan senang memahaminya.

4. Berasal dari berbagai latar belakang dengan berbagai pengalaman hidup yang membawa keingintahuan intelektual yang nyata.

5. Dapat membangun hubungan baik dengan orang-orang di sekitar mereka.

6. Bisa menempatkan diri pada posisi orang lain dan berupaya memahami perasaan mereka.

Untuk besaran gaji sendiri, MI6 menawarkan antara £ 36.733 sampai £ 46.408 atau setara dengan Rp 719,9 juta sampai Rp 909,5 juta (kurs Rp 19.600 per pounds Inggris) per tahun, bergantung pada kinerja selama proses pelatihan dan penilaian profesional.

Artinya yang bersangkutan bisa mendapat gaji pokok sebesar Rp 59,99 juta hingga Rp 75,71 juta per bulan. Besaran gaji ini belum termasuk tunjangan lainnya, seperti tunjangan keterampilan bahasa yang dibutuhkan.

"Jika Anda memiliki pengalaman profesional 3 tahun atau lebih, Anda berhak mendapatkan gaji awal sebesar £ 43.172," tulis MI6 dalam situsnya.

"Jika Anda memiliki kualifikasi atau mahir dalam berbahasa Mandarin, Rusia, Persia atau Arab, Anda mungkin memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan bahasa. Bahasa lain dapat dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus, tergantung permintaan operasional," jelas mereka lagi.

Selain gaji, MI6 juga menawarkan keuntungan lain seperti:

1. Cuti tahunan 25 hari (meningkat menjadi 30 hari setelah masa kerja 5 tahun) dan 10,5 hari libur umum dan hak istimewa.

2. Mereka yang pindah ke London untuk pekerjaan tersebut akan mendapat akses pinjaman tanpa bunga sebesar £ 2.500 (Rp 49 juta) selama 3 tahun.

3. Dukungan finansial untuk pembelajaran dan pengembangan keterampilan.

4. Pinjaman tiket perjalanan tanpa bunga.

5. Skema pensiun yang sangat baik.

6. Skema siklus ke kerja yang fleksibel.

7. Dapat cuti orang tua dan adopsi yang dibayar.

8. Mendapat fasilitas gym, restoran, dan bar kopi di kantor

Nantinya mereka yang mendaftar dan terpilih akan mengikuti pelatihan khusus selama 3 tahun di mana yang bersangkutan akan mempelajari bahasa dan metodologi intelijen serta bagaimana menerapkannya dalam setiap misi MI6.

"Kami tidak mengharapkan Anda menjadi IO yang sudah terlatih sepenuhnya saat Anda bergabung; yang kami minati adalah keterampilan dan potensi Anda. Kursus pelatihan pada awal penerimaan akan membantu mempersiapkan Anda," jelas MI6.

Lihat juga Video 'Pemandangan Aneh Tapi Menakjubkan Muncul di Langit Inggris':

[Gambas:Video 20detik]

Dalam foto dokumentasi tanggal 13 Agustus 2008 ini terlihat seorang pria berjalan di atas logo Badan Pusat Intelijen AS (CIA) di ruang lobi Markas CIA di Langley, Virginia.

Seharusnya, kegiatan intelijen sepenuhnya aktivitas rahasia. Walakin, hal itu tidak lagi berlaku pada proses pencarian calon karyawan Badan Pusat Intelijen Amerika Serikat (CIA).

Mulai Senin (22/6/2020), pemirsa layanan televisi berbayar asal AS bisa menyaksikan iklan pencarian calon karyawan CIA itu. ”Mulailah karier di CIA dan lakukan lebih banyak untuk negara melebihi yang mampu Anda bayangkan,” demikian kata salah satu sosok dalam iklan itu.

Baca juga: Iran Tak Lupa Kudeta Dukungan CIA

Ada versi 1,5 menit dan versi 1 menit serta 15 detik dari iklan itu. Semua ditayangkan di berbagai siaran melalui saluran internet. Hingga 70 persen warga AS kini mengakses model siaran itu. ”Warga AS semakin banyak mengakses layanan siaran melalui saluran internet dan kami ingin menjadi bagian dari yang mereka pirsa,” kata juru bicara CIA, Nicole de Haay.

Ia menyebut, iklan itu dibuat sebelum AS mulai menerapkan perintah jaga jarak. Karena itu, dalam iklan terlihat anak muda memenuhi ruangan kelas. Iklan tersebut terutama menyasar pemirsa berusia 18-35 tahun.

Direktur CIA Gina Haspel bersiap memberikan kesaksian di hadapan Komite Intelijen Senat AS di Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat, 9 Mei 2018.

Sebenarnya, bukan kali ini saja CIA membuat pengumuman lowongan kerja secara terbuka. Selama bertahun-tahun, sudah ada siniar iklan radio dan iklan video di internet. Di media sosial pun ada iklan lowongan kerja CIA. Para pekerja industri perfilman AS sejak lama terlibat dalam pembuatan video iklan lowongan kerja CIA.

Baca juga: Allen Pope, Pilot CIA yang Membantu Pemberontakan Permesta

Selain itu, CIA rutin merekrut karyawan dari kampus sejak lembaga itu berdiri pada 1947. Para pejabat CIA secara rutin berceramah di berbagai perguruan tinggi untuk mengajak para mahasiswa menjadi pekerja di lembaga intelijen luar negeri AS. Direktur CIA Gina Haspel pun pernah menyampaikan kuliah umum yang bertujuan menarik calon karyawan. ”Untuk mendapat calon terbaik, kami tidak bisa mengandalkan cara perekrutan tradisional,” kata De Haay.

CIA rutin merekrut karyawan dari kampus sejak lembaga itu berdiri pada 1947.

Metode lain adalah perekrutan langsung dengan mendekati calon-calon potensial. Dengan berbagai metode lama, CIA sebenarnya tidak pernah kekurangan lamaran. Bahkan, dalam ceramah di Universitas Auburn pada 2019, Haspel menyebut 2019 sebagai tahun terbaik untuk urusan perekrutan calon karyawan. Sebab, CIA menerima banyak lamaran.

”Lamaran selalu banyak. Walakin, ada keahlian khusus yang dicari dan sulit mendapat orang dengan keterampilan itu,” kata Nicholas Dujmovic, mantan pegawai CIA yang kini menjadi dosen di Washington, kepada The New York Times.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan sambutan dalam kunjungan ke Markas Badan Pusat Intelijen AS (CIA) di Langley, Virginia, AS, 21 Januari 2017.

Mantan karyawan CIA, Lisa Maddox, menyebut bahwa iklan itu mungkin bisa menarik para pekerja aras menengah. Selama ini, lembaga itu kesulitan mencari pekerja dari kelompok tersebut.

CIA terutama bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi dalam mencari orang-orang berbakat khusus. Mereka dibutuhkan CIA untuk pengembangan perangkat mata-mata era digital. Sementara perusahaan teknologi membutuhkan mereka untuk mengembangkan perangkat mata-mata sekaligus penangkal perangkat itu.

Iklan yang mulai disiarkan pada Senin malam waktu Washington itu juga sesuai dengan semangat keragaman yang kini menjadi perhatian penting di AS. Sejak kematian George Floyd, AS diguncang unjuk rasa antidiskriminasi rasial. Rangkaian ulasan terkait insiden itu mengungkap lembaga-lembaga AS kurang menerapkan keragaman. Sebab, mayoritas pejabatnya adalah warga kulit putih.

Baca juga: Hilang Selama 13 Tahun, Mantan Intel AS Tewas di Penjara Iran

George HW Bush (tengah) diambil sumpah sebagai Direktur Badan Pusat Intelijen AS (CIA) oleh Hakim Agung Potter Stewart (kiri), disaksikan Barbara Bush (kedua dari kiri) dan Presiden Gerald Ford (kanan), di Markas CIA di Langley, Virginia, AS. Bush meninggal pada 30 November 2018.

Dalam iklan itu terlihat karyawan kulit putih dan kulit berwarna lain. Bahkan, diperlihatkan juga sosok pejabat kulit hitam. Dalam laporan 2015, diungkap bahwa CIA semakin tidak beragam dalam 20 tahun terakhir. Sebab, pejabat kulit berwarna semakin berkurang di lembaga itu. Laporan tersebut memicu Direktur CIA John O Brennan meningkatkan perekrutan karyawan dari perguruan tinggi yang mahasiswanya mayoritas dari kelompok kulit hitam.

”Sebagai pegawai (keturunan) Afrika-Amerika, saya bisa mengatakan tahun-tahun kami banyak menjangkau aneka komunitas. Walakin, untuk membuat saluran, akan butuh waktu. Tidak bisa melihat hasilnya dalam waktu dekat,” kata Preston Golson, mantan pegawai CIA, kepada The New York Times. Ia salah seorang karyawan yang direkrut dengan cara tradisional: didekati kala masih kuliah dan ditawari magang pada 2001.

Baca juga: Rasialisme Harus Berakhir di Kasus Floyd

Sejumlah agen dinas rahasia terkemuka mitra CIA, termasuk dinas rahasia Inggris, yakni M15 dan M16, dalam sejarahnya merekrut anggotanya melalui koneksi sosial meski belakangan ini mereka juga memanfaatkan saluran daring guna melakukan perekrutan anggota. Iklan terbaru CIA bisa memicu pertanyaan: apakah karyawan yang direkrut dengan cara itu akan mudah mengatakan, ”Saya intel”, seperti terjadi di beberapa negara Asia?”